Sekolah Rusak,Siswa SD di Kabupaten Kampar Belajar di WC Kondisi memprihatinkan dialami siswa Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Kampar, Riau. Gedung sekolah yang mereka tempati rusak parah akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. Akibatnya, ratusan siswa terpaksa belajar di toilet sekolah.
Sekolah Rusak,Siswa SD di Kabupaten Kampar Belajar di WC
Kepala Sekolah SD [SDN 002], [Nama Kepala Sekolah], menjelaskan bahwa banjir yang terjadi mengakibatkan kerusakan parah pada beberapa ruangan kelas. Lantai, dinding, dan atap sekolah terendam air hingga mencapai ketinggian [estimasi ketinggian air]. “Sejak kejadian itu, kami terpaksa memindahkan kegiatan belajar mengajar ke toilet sekolah,” ungkapnya.
[Apriwadi] menambahkan, kerusakan tersebut cukup luas sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. “Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar,Sekolah Rusak, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut,” ujarnya.
Sekolah Rusak,Kondisi belajar mengajar di toilet sekolah ini tentu saja sangat tidak ideal. Ruang toilet yang sempit dan kurang ventilasi membuat siswa merasa tidak nyaman. Selain itu, sanitasi dan kebersihan di toilet juga menjadi kekhawatiran.
Salah seorang siswa, mengungkapkan bahwa belajar di toilet membuat mereka merasa malu dan tidak fokus. “Ruangannya sempit, bau, dan banyak lalat. Kami kesulitan belajar dengan nyaman,” ucapnya.
Orang tua siswa juga ikut prihatin dengan kondisi ini. seorang ibu yang anaknya bersekolah di SD [SDN 002], berharap pihak terkait segera memperbaiki sekolah tersebut. “Anak-anak kita berhak mendapatkan tempat belajar yang layak. Kami berharap pemerintah segera turun tangan,” katanya.
Sekolah Rusak,Kondisi ini menjadi sorotan bagi masyarakat Kabupaten Kampar. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki sekolah yang rusak dan menyediakan tempat belajar yang layak bagi siswa SD di Desa
Proposal Bantuan Diacuhkan
Sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Pemkab Kampar untuk penambahan ruang kelas. Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak kunjung dikabulkan.
“Proposal ke Disdik sudah kita ajukan pada tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas,” katanya.
Pihak dinas usai proposal disetujui sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil dan belum ada bangunan baru.
Apriwadi berharap pemerintah dapat menambah ruang belajar murid. Termasuk ruangan guru agar perpustakaan juga bisa kembali.
“Harapan kami kepada pemerintah agar tahun ini dapat menambah ruang kelas murid dan ruangan untuk guru,” kata Apriwardi.